Sabtu, 31 Agustus 2019

Kopi Joss Lik Man Yogyakarta



pancenwareg- Jalan-jalan menelusuri pusat 0 km Yogjakarta, nggak afdol kalau nggak mampir di angkringan satu ini, yang sudah viral sampai pelosok nusantara.
kalau bukan "Kopi Joss Lik Man" siapa lagi?? Menyuguhkan keunikan kopi hitam. Cara, rasa dan wanginya berbeda dari yang lainnya, bahkan tiada yang menyamai nya di Indonesia

Sabtu (24 Agustus 2019) malam kemarin pancenwareg mencoba jajan di angkringan Kopi joss Lik Man, mencoba merasakan bagaimana cita rasa sebuah kopi yang unik ini.
Lokasi angkringan ini berada di sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta, dan bisa dijangkau hanya dengan berjalan kaki dari Jalan Malioboro. Angkringan ini sudah ada sejak sekitar tahun 1960 an, 15 tahun setelah Indonesia merdeka.

Perintis angkringan Kopi joss Lik Man adalah Mbah Pairo, bapaknya Lik Man. Asli Orang Klaten. Awalnya, Mbah Pairo ini jualan kopi dan teh kelilingan dengan menggunakan bakul pikul.
Saat tahun 1965 diwariskan ke Lik Man sendiri, kemudaian Lik Man menetap di Jl Wongsodirjan, utara Stasiun Tugu. Menetap hingga saat ini.

Disepanjang jalan Wongsodirjan ini banyak penjual angkringan, dan semuanya ramai oleh pengunjung. Namun Kopi Joss LikMan memang beda, dan Lik Man lah yang pertama kali mengenalkan kopi joss ini.

Menurut cerita anak semata wayangnya, Kobar. Lik Man dulunya membuat kopi klotok (merebus kopi menggunakan kaleng). Tapi Lik Man mempunyai ide untuk memasukkan arang yang masih membara supaya kopinya lebih matang lagi.

Sekarang Kobar yang meneruskan usaha sang ayah dari Tahun 2008 hingga saat ini. Lik Man memutuskan untuk memilih bertani di kampung halamannya di Klaten dan pensiun dari meracik kopi.

Nama Joss yang melegenda, yang menjadikan angkringan ini menjadi ramai, dulu Lik Man memberikan Kopi Joss ini kepada pelanggan setianya. Suara yang khas ketika seduhan kopi panas nikmat bertemu dengan arang yang masih membara.

Campuran gula dan bubuk kopi yang sudah diseduh air mendidih, kemudian Kobar mengambil arang yang membara itu dari tungkunya. Ketika arang yang membara tersebut dimasukkan kedalam gelas, keluar asap putih, buih dan suara yang khas.

Josssss.....! Suara yang keluar dari gelas itu membuat pengunjung tak mau kelewatan untuk mengabadikan momen seru dan unik ini.


Angkringan Kopi Joss Lik Man ini buka dari jam 02.00 siang hingga jam 02.00 malam. Semakin malam semakin ramai pengunjung dari berbagai kota, saking ramainya hingga jalan Wongsodirjan yang sempit dipenuhi orang dan kendaraan pengunjung yang lalu lalang.
Tapi nggak usah takut kalau tidak kebagian tempat, trotoar sempanjang 50 m depan angkringan sudah disiapkan berupa gelaran tikar untuk alas duduk bila ingin jajan kopi joss ini.

Tak hanya kopi Joss, ada beberapa minuman disajikan di angkringan Lik Man ini. Mulau dari susu jahe, teh manis dan wedang tape. Tak luput tentunya hidangan khas angkringan antara lain nasi kucing, sate telor puyuh, tahu, tempe, sate ceker, sate jerohan ayam dan lain-lain.
Soal harga tak usah khawatir. Kopi Joss dihargai 4000, teh manis 2000, susu jahe 5000, aneka gorengan 500-1000, aneka sate 2000-3000.

Harga yang murah merakyat ini, angkringan Lik Man mempunyai langganan  dari berbagai kalangan, paling banyak para sopir becak dulunya yang menjadi langganan di angkringan ini.Hingga kini banyak pelanggan dari mahasiswa bahkan ada yang dari luar negeri.

Selain wisatawan, menurut Kobar, ada sebuah komunitas Konco Lawas Angkringan Lik Man, sekitar 80 anggota ini sering mengadakan pertemuan, arisan, ngopi bareng setiap minggu malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Resep Nasi Goreng Sederhana